30 Juli lalu adalah hari yang saya tunggu-tunggu, yaitu waktu untuk saya balik ke kampung halaman di perumnas pondok intan, Solok. Di lingkugan yang ramai ini, terutama di sekitar rumah saya, terdapat banya sekali anak kecil berumur 2-4 tahun. Baby imut!!! Sebenernya yang dr dulu sering saya ajakin main pas pulang cm si
Rain, bocah lincah dan nyapnyap plus beo yang sering main ke rumah. itu karena di udah d admired sama seluruh anggota keluarga gara2 tingkahnya yang ngegemesin. Ini bocah ramah banget, tiap orang yang lewat di depannya selalu disapa, di kejar2 sampai bikin hampir semua orang disekitar rumah suka main sama dia. Keluarga saya ngasih dia julukan Candra a.k.a Candu Raun alias suka diajakin jalan. Diajakin dikit aja naik motor maupun mobil mau mau aja. bahkan dia udah pernah ke rumah nenek saya dan juga keluarga dr pihak ayah saya. Bagaimana dengan orang tuanya? orang tua
Rain adalah pekerja kantoran yang sibuk kerja dr pagi sampai sore dan dalam waktu itu dia dijaga sama pengasuh. selama dia bersama pengasuh sebenarnya waktunya lebih banyak di habiskan di rumah saya bahkan dianggap seakan2 juga rumahnya.
Okay, balik ke cerita awal saya pulang ke rumah 30 Juli lalu, saat sampai di rumah, yang saya lihat adalah rumah saya sudah seperti tempat penitipan anak..
belasan anak-anak berkumpul di rumah saya, bersorak sorai, beraksi, makan, minum, berjoged (ada speaker yang hampir non stop d play d rumah, just wanna tell : lagunya kebanyakan lagu korea + western yang mereka sama sekali ga mengerti).. Nah diantara sekian banyak anak ini, yang menarik perhatian saya adalah sepasang beradik kakak,
Afgan a.k.a Abang dan
Lady, dan tentu juga
Rain. Knp? Alasan simple, karena mereka membuat saya penasaran. Smester lalu waktu saya pulang, saya sudah melihat pasangan adik kakak ini, terlihat sangat akrab namun pendiam. Jadi saya mencoba mendekati mereka untuk menemukan sifat asli mereka. Dan tebak apa? saya berhasil membuat mereka mengingat nama saya dan sering mengajak saya bermain.. Well bagi saya ini adalah achievement. :')
Bagaimana caranya? Tidak sulit, hanya dengan menjai kepo mengikuti kemana mereka bergerak, ngajakin ngobrol, tanya ini itu, plus satu jurus ampuh untuk deketin semua anak kecil di sekitar rumah saya: ajakin main ke lantai atas. Ceritanya rumah saya bru direnov untuk dibuat tingkat duanya namun itupun hanya lantai kosong tanpa atap yang kalau dilihat2 masih lama akan di lanjutkan pengerjaannya. Dari sana anak2 itu bisa mengejek teman2 nya yang ada di bawah, berhayal untuk terbang, melihat pemandangan dan posisi rumah teman2nya dari atas. Dari sinilah awalnya saya dekat dengan Tuan
Afgan alias abang ini. Saya dan adik saya Tesa mengajaknya main ke atas dan disana dia mulai bercerita tentang cita-cita nya untuk menjadi seorang pilot pesawat tempur yang akan di jatuhkan di laut lalu di selamatkan oleh pesawat luar angkasa dan akirnya di bawa ke bulan. Butuh waktu cukup lama untuk dia menceritakan detailnya, yang jelas setelah ini dia menjadi teman baik saya. Esok hari nya dia pamer dengan belalang yang baru saja di tangkap nya, keesokan nya dia ngajak nangkap ayam, dan esok nya lagi ngajak saya cari belalang ke sawah belakang rumah, bahkan pernah suatu hari saya berjanji bahwa esok sore akan mencari belalang, dan d esok harinya itu jam 2 siang dia sudah mandi, dandan rapi untuk pergi mencari belalang.
Well, cukup sampai disitu tentang si Abang
Afgan, selanjutnya adiknya si
Lady. Bocah satu ini sangat pemalu, susah di ajak ngomong apalagi sama orang2 yang di anggap nya stranger, namun ternyata dengan sedikit pendekatan melalui otak atik rambut nya, main salon2an, akirnya ini bocah mau main dengan saya. bahkan anggota keluarga saya yang lain masih susah untuk mengajak main, megang2/gendong si
Lady ini. Setiap main ke rumah selalu mencari saya. yes, gue bangga dong, :3. Selain itu ini anak sangat suka makan, jajan, dan sejenis nya yang meerupakan kegiatan memasukkan sesuatu yang layak dimasukkan ke mulut.
Hmm,, Sebenarnya ada lagi
Marvel dan
Rafa yang juga anggota geng main saya selama di kampung, tp karena mereka lebih jarang kerumah di banding yang bertiga, jadinya tidak banyak cerita tentang mereka. :) But still, I was happy to know them all and played with them. Such a cutie human-beings with their acts, idea and expression. There are lots of memories. Now I am back to my busy activity in campus and I already miss them. Hope to see them soon. :))
